.breadcrumbs{ margin-left:10px; padding: 5px 0; border-bottom: 1px dotted; line-height:1.4em; }

Silsilah Orang Bakumpai

Suku dan Bahasa

Silsilah Orang Bakumpai. Melanjutkan postingan terdahulu tentang sejarah atau asal usul masyarakat bakumpai, kali ini disajikan pula tulisan tentang silsilah orang bakumpai. Menurut beberapa sumber yang ada dan hampir semua artikel yang membahas silsilah orang bakumpai tampaknya merujuk pada Wikipedia. Oleh karena itu, sumber yang utama digunakan di sini juga adalah sumber Wikipedia tersebut.

Dari silsilah yang ada adalah bahwa suku asal penduduk di Kalimantan Tengah ini disebut sebagai Suku Dayak. Kata Dayak sendiri selain berasal dari bahasa Dayak Kendayan, kata ini juga terdapat dalam bahasa Dayak Kenyah, sehingga dayak juga berasal dari bahasa Dayak Kenyah dan juga Dayak lainnya. Istilah Dayak tersebut berasal dari kata "Daya" yang memiliki dua arti yakni "Daerah Hulu" dan "Kekuatan".


Sebagai bukti arti di atas, di sini dikemukakan contoh komunikasi orang Dayak di masa lampai. Ketika ada orang lain yang bertanya kepada seseorang yang hendak ke daerah hulu dengan kalimat dalam bahasa Dayak Kendayan adalah sebagai berikut : “Ampus Ka mane kau?" (mau pergi kemana kau?), Dijawablah oleh orang yang hendak pergi tersebut. “Aku Ampus ka daya” yaitu (aku pergi ke hulu).

Jadi jelas bahwa istilah "Dayak" bukan berasal dari bahasa suatu masyarakat dan suatu bangsa lain yang bermakna sebagai sesuatu yang compang-camping, urakan dan sejenisnya. istilah "ndayakan" dalam bahasa Jawa sendiri tergolong masih baru yaitu terbentuk di masa penjajahan Belanda. Istilah ini dipopulerkan oleh para prajurit Belanda yang berasal dari orang Jawa yang ketika datang ke pedalaman kalimantan (yaitu sangat jauh dari pantai ).

Para prajurit Belanda yang berasal dari orang Jawa ini melihat banyak orang Dayak berpakaian seadanya karena pakaian yang digunakan ada yang terbuat dari kulit kayu atau kain yang sudah compang-camping, lusuh dan urakan. Apabila dipahami dengan baik, sudah tentu pasti terjadi seperti keadaan tersebut karena semua orang pun pasti mengetahui situasi dan kondisi pada waktu itu. Tentunya sangat berbeda apabila dibandingkan dengan zaman sekarang. Oleh karena itu, perlu ditekankan lagi bahwa istilah "Dayak" tidak ada kaitannya dengan pemahaman tentara Belanda orang Jawa di atas.

Selanjutnya, seiring dengan perjalanan waktu, suku dayak pun terbagi kepada rumpun-rumpun suku yang besar yaitu :

  1. Dayak Laut (Iban)
  2. Dayak Darat
  3. Dayak Apo Kayan / Kenyah-Bahau
  4. Dayak Murut
  5. Dayak Ngaju / Ot Danum, terbagi 4 suku kecil (Dayak Maanyan, Dayak Lawangan, Dayak Dusun, dan Dayak Ngaju). Dayak Ngaju itu sendiri kemudian terbagi kepada beberapa kekeluargaan, yaitu Dayak Bakumpai dan lain-lain.

Apabila dilihat dari segi perbandingannya, maka perbandingan hubungan suku Bakumpai dengan suku Dayak Ngaju, sama halnya seperti hubungan suku Tengger dengan suku Jawa. Artinya suku Dayak Ngaju merupakan suku induk bagi suku Bakumpai.

Bedanya dengan suku dayak Ngaju, dalam perkembangan berikutnya kehidupan Suku Dayak Bakumpai hampir sebagian besarnya dipengaruhi oleh budaya Banjar dan bahasa Banjar. Karena kondisi seperti ini akhirnya ada yang mengatakan bahwa bahasa Bakumpai adalah bahasa Banjar Bakumpai. Dalam penelitian tentang aneka ragam bahasa Melayu, disebutkan bahwa Bahasa Banjar adalah Bahasa Melayu Banjar dan untuk bahasa Bakumpai disebut Bahasa Banjar Bakumpai.

Hampir serupa dengan pendapat di atas bahwa bahasa Bakumpai merupakan bahasa suku Dayak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito Dayak yang mendapat pengaruh bahasa Banjar. Namun ada yang mengatakan bahwa Bahasa Bakumpai adalah bahasa Austronesia rumpun Barito Isolect yang dituturkan terutama di bagian utara Kabupaten Barito Kuala-Kalimantan Selatan dan daerah sebelah hulunya yang termasuk wilayah Kalimantan Tengah-Indonesia.

Terlepas dari semua itu, di bawah ini dikemukakan beberapa contoh bahasa dengan menggunakan bahasa Bakumpai, khususnya Bakumpai dengan dialek Magantis (Kab. Berito Timur-Kalimantan Tengah), bahasa Ngaju dan Bahasa Banjar serta terjemahannya dalam bahasa Indonesia.


No
Bakumpai
Ngaju
Melayu Banjar
Terjemahan

Kankuah/kankueh
kankueh
kamana
kemana

Ma’anter
Ma’agah
Ma’antar
mengantar

Minyak lamak
undus
Minyak lamak
Minyak goreng

ida
Dia
kada
tidak

bikuah
barakueh
Matan mana  
Dari mana

situh
hitun
Di sini
Di sini

beken
beken
lain
Lain/bukan

Pai
Pai
batis
kaki

lebu
lewu
banua
kampung

ada
tege
ada
ada

dada
jatun
kadada
Tidak ada

uluh
oloh
urang
orang

manusia
kalonen
manusia
manusia

kejaw
kejau
jauh
jauh

sanja
helemei
sanja
Sore

subuh
hanjewo
subuh
Subuh

tinggi
gantung
tinggi
Tinggi

randah
-
randah
rendah


Dilihat dari perbandingan bahasa di atas, bahasa bakumpai tampaknya banyak persamaannya dengan bahasa Melayu Banjar, tetapi banyak pula persamaannya dengan bahasa Ngaju.

Contoh kalimat :
  1. Bi kuah asal lebu uluh bakumpai te? (bahasa bakumpai dengan dialek Magantis-Barito Timur-Tamiang Layang).

  2. Bara kueh asal lewu oloh bakumpai te? ( bahasa Ngaju) yang artinya dari kedua kalimat di atas adalah “darimana Asal daerah orang bakumpai itu.”

Melihat perbandingan di atas dan kondisi riil yang ada di daerah pemukiman masyarakat Bakumpai di sepanjang sungai Barito, Kapuas, Katingan dan Mahakam, dapat dikatakan bahwa 90% orang bakumpai mengakui bahwa asal muasal mereka dari Suku Dayak Ngaju. Namun dalam perkembangan selanjutnya, khususnya berkaitan dengan keyakinan, masyarakat Bakumpai pun lebih memilih untuk beragama Islam, sehingga di antara masyarakat bakumpai ada yang lebih suka disebut suku bakumpai saja, tanpa ada kata Dayak. Hal ini disebabkan bahwa di antara suku Dayak yang lain, ada yang masih memeluk agama lainnya. Namun demikian, sesuai dengan garis keturunan dan darah yang mengalir di dalam tubuhnya, masyarakat Bakumpai adalah berasal dari suku Dayak Ngaju dan tetap disebut orang Dayak atau rumpun Dayak.

Tokoh-Tokoh Dayak Bakumpai

Menurut beberapa sumber yang diperoleh, dikenal beberapa orang yang dipandang sebagai tokoh masyarakat Dayak Bakumpai. Mereka adalah
  1. Panglima Wangkang, panglima Dayak di Barito Kuala dalam Perang Banjar.
    Pambakal Kendet (Damang Kendet), ayah dari Panglima Wangkang, pejuang melawan terhadap kolonial Belanda di daerah Bakumpai, Barito Kuala.

  2. Tumenggung Surapati, adalah Panglima Dayak dari garis keturunan Dayak Siang yang menumpas Belanda dan menenggelamkan kapal Perang Onrust di desa Lontotur Barito Utara. Tumenggung Surapati adalah penerus perjuangan dalam perang Banjar di bawah pimpinan Pangeran Antasari, tetapi Perang yang dipimpin Surapati jauh lebih dahsyat dengan apa yang lebih dikenal Perang Barito tahun 1896 (...) Bangkai kapal perang Onrust masih ada sebagai bukti dari sejarah perlawanan orang-orang Dayak di bumi Kalimantan.

  3. KH. Hassan Basri, Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia, berasal dari suku Dayak bakumpai. Orang tua berasal dari Muara Teweh ( Barito Utara-Kalimantan Tengah) dan Marabahan (Barito Kuala-Kalimantan Selatan).

Keorganisasian

Masyarakat Dayak Bakumpai memiliki organisasi yang telah lama berdiri. Organisasi Dayak Bakumpai tersebut disebut "Kerukunan Keluarga Bakumpai" (KKB). Kerukunan Keluarga Bakumpai adalah organisasi primordialisme suku Bakumpai di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Di luar wilayah kedua propinsi ini biasanya orang Bakumpai bergabung ke dalam organisasi suku Banjar. Keturunan orang Bakumpai beserta orang Kutai dan Berau di Malaysia termasuk ke dalam kategori suku Banjar.

Pada tahun 1955, Kerukunan Keluarga Bakumpai merupakan salah satu peserta pemilu di wilayah Kalimantan. Namun dari beberapa sumber yang diperoleh, tidak ditemukan lagi keterangan bahwa organisasi ini tetap menjadi partai lokal dari tahun 1955 tersebut. Kantor pusat KKB terletak di Banjarmasin, dengan cabang-cabang terdapat di Kabupaten Murung Raya, Barito Kuala, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, Kapuas, Katingan, Kotawaringin Timur dan Kota Palangka Raya.

Ditulis Oleh : Abdul Helim

Referensi :

http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Dayak_Bakumpai
https://sites.google.com/site/wwwandydayakcom/
http://mengkatip.blogspot.com/2010/01/barito-selatan.html
http://erwansusandi-langsat.blogspot.com/2011/06/sekilas-tentang-suku-dayak-bakumpai.html

4 komentar:

  1. Assalamu'alaikum..
    Ulun handak umpat betakun. Abah ulun kan masih keturunan asli bakumpai, nah itu kemungkinan ada bisi inguan/yg menjagai kaya itulah.? Soalnya dahulu jar abah, ulun tuh bemainan lawan macan putih. Imbah itu mun dasar ada di abah, kawakah langsung keturunan tanpa diturunkan ke ulun dulu.? Soalnya ada nini2 orang jawa, sidin merasa jar kalo ulun nih ada beisi. Terimakasih :).

    BalasHapus
  2. sangat terimakasih pd blog ini..uluh bakumpai..

    BalasHapus
  3. balaku terimakasih lah.. bahasa bakumpai 60%, ngaju 20%, banjar 20%, menjadi bahasa Sampit 100%
    kula uluh sampit

    BalasHapus
  4. BVGAMING | Situs Judi Slot Online DEPOSIT BANK KALSEL (BANK KALIMANTAN SELATAN).

    Menyediakan Berbagai Games Slot Online Terbaik Di Asia Dan Eropa. Platform 1 user id Dengan Ratusan permainan Lainnya Yang Lengkap Tersedia.

    Tersedia Juga Deposit Via Bank Kaltim, Bank Kaltara, BANK KALBAR (BANK KALIMANTAN BARAT), BANK KALTIMTARA (BANK KALIMANTAN TIMUR DAN UTARA), BANK KALTENG (BANK KALIMANTAN TENGAH). BvGaming Juga Menerima Deposit Menggunakan e-Money Linkaja, Ovo, Gopay, Dana, Sakuku. Via Pulsa XL, Telkomsel.

    Dapatkan Penawaran Promo Spesial Terbatas !
    Kunjungi Link : https://bit.ly/regisbvgaming
    Atau Bisa Hubungi Whatsapp : +628122222995

    BalasHapus

Terima Kasih telah menyempatkan waktunya untuk membaca artikel dalam blog ini. Kami berharap sahabat dapat memberikan komentar. Namun mohon menggunakan bahasa yang etis dan bukan pula bersifat spammer. Terima kasih.